Manajemen data
adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup semua kegiatan
yang memastikan bahwa sumber daya informasi yang akurat, mutakhir, aman dari
gangguan dan tersedia bagi pemakai.
Telematika adopsian dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi
dengan teknologi informasi.
Jadi, Manajemen data telematika
merupakan prosedur yang menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan
oleh perusahaan dengan bantuan telematika.
Manajemen data menurut DAMA (Demand Assigned Multiple
Access), adalah pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan
prosedur yang secara benar menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan
oleh suatu perusahaan.
Didalam manajemen data telematika ini, di bagi-bagi
menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Manajemen data sisi klien
2. Manajemen data sisi server
3. Manajemen data base sistem perangkat bergerak
PENGERTIAN
CLIENT-SERVER
Clent server di gunakan untuk database
Client/Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer
untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Setiap instance dari
komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan setiap instance
yang menyediakan layanan disebut sebagai server. Data yang diminta oleh client
dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database
server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.
KARAKTERISTIK CLIENT-SERVER
Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah
yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas:
a. Service
Menyediakan layanan terpisah yang berbeda.
b. Shared resource
Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama
dan mengatur pengaksesan resource.
c. Asymmetrical Protocol
Antara client dan server merupakan hubungan one-to-many.
Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu
permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
d. Transparency Location
Proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau
terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server
dari client.
e. Mix-and-match
Tidak tergantung pada platform.
f. Message-based-exchange
Antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme
pertukaran message.
g. Encapsulation of service
Message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.
h. Scalability
Sistem C/S dapat dimekarkan baik vertical maupun horisontal.
i. Integrity
Kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada
client tetap pada komputer tersendiri.
KEUNTUNGAN CLIENT-SERVER
a. Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban
komputasi secara terdistribusi.
b. Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti,
memperbaiki server tanpa mengganggu client.
c. Semua data disimpan di server Server dapat mengkontrol
akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.
d. Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada
peer-to-peer, update data sulit.
e. Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang
berbeda pula.
KELEMAHAN CLIENT-SERVER
a. Traffic congestion on the network, jika banyak client
mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
b. Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat
jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang
terkoneksi kepadanya.
c. Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
d. Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke
beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.
ARSITEKTUR CLIENT-SERVER
a. Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC.
b. Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri.
c. Berbagi hardware atau software.
ARSITEKTUR FILE SERVER
a. Model pertama Client/Server.
b. Semua pemrosesan dilakukan pada sisi workstation.
c. Satu atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan.
d. Server bertindak sebagai file server.
e. File server bertindak sebagai pengelola file dan
memungkinkan klien mengakses file tersebut.
f. Setiap klien dilengkapi DBMS tersendiri.
g. DBMS berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk
file pada server
h. Aktivitas pada klien:
· Meminta data
· Meminta penguncian data
i. Tanggapan dari klien:
· Memberikan data
· Mengunci data dan memberikan statusnya
BATASAN FILE SERVER
a. Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan
diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan.
b. Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi
memori.
c. Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk
mendapatkan response time yang bagus.
d. Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas
databasse yang dipakai secara bersama-sama dan tanggung jawab diserahkan kepada
programmer
ARSITEKTUR DATABASE SERVER
a. Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka
pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan
bisnis).
b. Database server bertanggung jawab pada penyimpana,
pengaksesan, dan pemrosesan database.
c. Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan
pemrosesan yang tinggi.
d. Beban jaringan menjadi berkurang.
e. Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan
data dictionary dilakukan pada database server.
f. Database server merupakan implementasi dari two-tier
architecture
APPLICATION ARCHITECTURES
a. Two-tier architecture: Contoh – program klien menggunakan
ODBC/JDBC untuk berkomunikasi dengan database.
b. Three-tier architecture: Contoh aplikasi berbasis Web.
No comments:
Post a Comment